ANLISIS
SUMBER MANTRAM GAYATRI DAN PUJA KRAMANING SEMBAH
A. Mantram
Gayatri dalam Kitab Yajur Veda Samhita
1) bhūrbhuvaḥ
svaḥ,
tatsaviturvareṇyaṁ bhargo devasya
dhīmahi, dhiya yo naḥ pracodayāt
Artinya : Bumi, ruang angkasa, sorga!
Semoga
kami dapat mencapainya dengan baik,
dan
lain – lain, seperti di dalam III. 35. ( Hal : 647, Adhyaya, 36, Mantra: 3)
2) bhūrbhuvaḥ
svarghauriva bhūmnā
pṛthivīva varimṇā, tasyāte pṛthivi
devayajani pṛṣṭhe’gnim
annādamannāghāyādadhe.
Artinya
: Bumi ! Bumi ! Langit !
Seperti
sorga dalam kecukupan dan
seperti
bumi dalam kompas ! di atas punggungmu, bumi,
tempat pemujaan pada para dewa,untuk
pemerolehan makanan
saya
memberikan makanan Agni ( Hal : 34,
Adhyaya : 3 , Mantra: 5 ).
3) tatsaviturvareṇyaṁ
bhargo devasya
dhīmahi, dhiyo yo naḥ pracodayāt
Artinya
: Semoga kita memperolah kemulian
Luar
biasa dari deva savita :
Soma
dia merangsang pendoa kita ( Hal : 42, Adhyaya : 3, Mantra: 35 )
4) bhūrbhuvaḥ
svaḥ suprajāḥ prajābhiḥ
syāṁ suvīro vīraiḥ supoṣaḥ poṣaiḥ,
narya prajāṁ me pāhi śaṁ sya
Paśūnme pāhyatharya pituṁ me pāhi.
Artinya
: Bumi ! Ether ! Langit ! Semoga saya kaya
dalam
keturunan, manusia baik dengan kemewahan
dalam kekayaan. Ramah pada orang !
apakah engkau melindungi keturunan saya,
paedah dari pujian ! apakah engkau melindungi
ternak saya.
O yang ditunjuk, lindungi makanan yang memberi
makanan saya ( Hal : 43, Adhyaya : 3, Mantra: 37 ).
5) tatsaviturvareṇyaṁ
bhargo devasya
dhīmahi, dhiyo yo naḥ pracodayat.
Artinya
: Semoga kami mencapai kemulian
terbaik dari deva savita,
semoga dia menerima doa kami ( Hal : 447,
Adhyaya : 22, Mantra: 9 ).
6) tatsaviturvareṇyaṁ
bhargo devasya
dhīmahi, dhiyo yo naḥ pracodayāt.
Artinya
: Semoga kami mencapai kemuliaan
yang
terbaik dari dewa savita,
jadi
semoga dia menggairahkan doa – doa kami ( Hal : 567, Adhyaya : 30, Mantra: 2).
Sumber: Yajur Veda
Samhita (Sukla Yajur Veda Samhita), Oleh: RTH GRIFFITH. Penerjemah: Dewanto SS.
Penerbit: Paramita Surabaya tahun 2005.
B. Mantram
Gayatri dan Puja Kramaning Sembah dalam Stuti
dan Stava
1. Oṁ
Ādityasya paraṁ jyoti, rakta-teja namo’stu te
Śveta-paṅkaja-madhyastha, Bhāskarāya namo’stu te.
Artinya
: Ya kemegahan yang agung putra aditi,
ya dikau dengan kilauan yang merah, sembah
kehadapan-Mu.
Dikau
yang berdiri di tangah sekuntum teratai putih,
sembah
kehadapan- Mu, penyebar kesemarakan ! ( hal : 34 )
2. Oṁ
Anugraha-mano-hara, deva-dattȃnu grahaka
arcanaṁ sarva-pūjanam, namaḥ sarvȃnugrahaka.
Deva – devī mahāsiddhi, yajñanga
nirmalātmaka laksmī siddhis ca dīrghāyuh,
nirvighana sukha vṛddis ca.
Artinya
: Ya, dikau yang mengembirakan di dalam anugrah – Mu,
dengan
tanda – tanda anugrah – Mu
yang
diberikan oleh para deva,
pemujaan semua jenis kebaktian dan sembah
kehadapan – Mu
yang
memperlihatkan segala macam anugrah / kasih ( hal : 66 )
3. Pāpo’haṁ
pāpa – karmȃhaṁ, pāpȃtmȃ papa - saṁbhavaḥ
trāhi māṁ Puṇḍarīkȃkṣa, sa – bāliyȃbhyantarȃśucim.
Artinya
: jahat adanya aku dan jahat adanya
Perbuatan
– perbuatanku,
jahat adanya jiwakku, jahat ( adanya ) asal –
usulku,
selamatkanlah
aku, ya dikau yang bermata bunga teratai.(hal: 202)
4. Oṁ
kṣamasva māṁ Mahā - deva, sarva-prāṇi-hitaṁ-kara
māṁ muñca sarva-pāpebhyaḥ, pālayasva Sadā-Siva.
Artinya
: Berikan pengampunan kepada ku,
ya
devata yang agung, dikau yang adalah sebab – Mu
sebab kebaikan atas semua mahluk
bebaskanlah
aku dari semua kejahatan,
berikan
pelindungan, ya Sang Hyang Siva yang abadi / kekal ( hal : 298 ).
5. Kṣāntavyaḥ
kāyiko doṣaḥ, kṣāntavyo vāciko mama
kṣāntavyo mānaso doṣas, tat pramādāt kṣamasva mām
Artinya
: Dosa tubuh harusnya/akan diampuni,
dosanya kata-kata/ percakapanku seharusnya
diampuni;
dosanya
pikiran seharusnya diampuni, ini telah disebabkan oleh
kelalaian/kealpaan,
ampunilah aku.(hal : 298)
6. Tvaṁ
Śivas tvaṁ Mahā-deva, Īśvaraḥ Paramȇśvaraḥ
Brahmā Viṣṇuś ca Rudraś ca, Puruṣaḥ Prakṛtis tathā
Artinya:
Dikau adalah Deva Śiva, Dikau Deva Mahā-deva,
Deva
Īśvara, penguasa tertinggi : Deva Brahmā,
Deva
Visnu dan Deva Rudra,
Adalah
Roh dan Alam. (hal: 336)
7. Oṁ
Bhūr bhuvah svah
[Tat] savitur vareṇiyam
Bhargo devasya dhīmahi
Dhiyo yo naḥ pracodayāt
Artinya:
Kami bersemadhi (bermeditasi) pada terang (sinar) Devatā Savitar
Yang
diinginkan itu,
Yang
bisa (boleh kiranya) memajukan
Ilham-ilham
(inspirasi-inspirasi) kami. (hal: 598)
Sumber: STUTI dan STAVA
(Mantra para Pandita Hindu Bali), Oleh: T. GOUDRIAAN & C. HOOYKAAS.
Penerjemah: I Made Titib. Penerbit: Paramita Surabaya tahun 2004.