Tari Kecak
A.
Pengertian
Tari Kecak
Tari Kecak biasanya disebut sebagai
tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan
masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari
karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan"
seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu
seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Bentuk - bentuk "Sakral"
dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu
kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Keunikannya, tidak seperti tari bali
lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan
tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara - suara mulut atau
teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini
disebut tari kecak.
Tari kecak dimainkan penari antara 50-150 orang yang rata-rata adalah
pria, para penari kecak duduk berbaris dan melingkar dengan kedua tangannya
diatas sambil menggerakkan jari-jari sambil menyuarakan suara cak…cak…dengan
irama yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suara yang
bersahutan dan enak didengar. Di tengah kerumunan para penari terdapat beberapa
orang yang memerankan lakon ramayana seperti rama, shinta, rahwana dan
tokoh-tokoh dalam pewayangan lainnya seperti punokawan yang akan mengocok perut
kita.
Tari kecak di
ciptakan sekitar tahun 1930 oleh Wayan Limbak dan pelukis dari Jerman Walter
Spies. Sejarah Tari Kecak ini sebenarnya berasal dari ritual Sanghyang
pada saat menari , mereka yang dalam kondisi tidak sadar ternyata
dapat berkomunikasi dengan Tuhan atau roh leluhur untuk
menyampaikan keinginan-keinginan mereka agar di beri kebaikan dan
kedamaian.
B.
Makna Tari
Kecak
Tarian
ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk
berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan
mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan
Rahwana.
Walau
Begitu , Kecak berasal
dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada
kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur
dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan caturmelingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
C.
Fungsi Tari
Kecak
Tari “Cak” atau
tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung
sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan
seni peran dari “Lakon Pewayangan” seperti Rama Sita dan tidak secara khusus
digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara
lainnya.
Seperti yang kita ketahui
fungsi dan tujuan tari adalah sebagai berikut :
1.
Tari sebagai upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual.
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual.
2.
Tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan
3.
Tari sebagai sarana pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
4.
Tari sebagai sarana pendidikan
tari yang digunakan untuk sarana pendidikan dengan mengajarkan di sekolah – sekolah formal.
tari yang digunakan untuk sarana pendidikan dengan mengajarkan di sekolah – sekolah formal.
Jika
dilihat dari keempat fungsi tarian di atas, maka tari kecak memiliki fungsi
sebagai sarana hiburan dan sarana pertunjukan.
D.
Perkembangan
Tari Kecak di Bali
Tari
Kecak di Bali terus mengalami perubahan dan perkembangan sejak tahun 1970-an.
Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari segi cerita dan pementasan. Dari
segi cerita pementasn tidak hanya berpatokan pada satu bagian cerita dari
Ramayana tapi juga bagian lain dari cerita Ramayana.
Kemudian
dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di
satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa yang lain dari Bali
mulai mengembangkan tari kecak sehingga seluruh Bali terdapat puluhan group
kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar. Kegiatan-kegiatan seperti
festival tari kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah
maupun oleh sekolah seni yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak
yang pernah dipentaskan dalam tari kecak tercatat pada tahun 1979 dimana
melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu dipentaskan kkecak dengan mengambil
cerita dari Mahabrata.
Namun
rekor ini dipecahkan oleh pemerintah Kabupaten Tabanan yang menggelar tari
Kecak kolosal yang melibatkan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006 di
Tanah Lot, Tabanan, Bali.
Sumber :
Terima kasih atas informasinya. paket tour bali rombongan
BalasHapusTour group murah Bali
BalasHapus