Selasa, 16 September 2014

Tari Kecak


Tari Kecak

A.    Pengertian Tari Kecak
Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Bentuk - bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Keunikannya, tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya  memadukan seni dari suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak.
Tari kecak dimainkan penari antara 50-150 orang yang rata-rata adalah pria, para penari kecak duduk berbaris dan melingkar dengan kedua tangannya diatas sambil menggerakkan jari-jari sambil menyuarakan suara cak…cak…dengan irama yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suara yang bersahutan dan enak didengar. Di tengah kerumunan para penari terdapat beberapa orang yang memerankan lakon ramayana seperti rama, shinta, rahwana dan tokoh-tokoh dalam pewayangan lainnya seperti punokawan yang akan mengocok perut kita.
Tari kecak di ciptakan sekitar tahun 1930 oleh Wayan Limbak dan pelukis dari Jerman Walter Spies. Sejarah Tari Kecak ini sebenarnya berasal dari ritual Sanghyang  pada saat menari , mereka  yang dalam kondisi tidak sadar  ternyata dapat  berkomunikasi dengan Tuhan atau roh leluhur untuk  menyampaikan keinginan-keinginan  mereka agar di beri kebaikan dan kedamaian.
B.     Makna Tari Kecak
Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan  Rahwana.
Walau Begitu , Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.


Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan caturmelingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
C.    Fungsi Tari Kecak
Tari “Cak” atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari “Lakon Pewayangan” seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Seperti yang kita ketahui fungsi dan tujuan tari adalah sebagai berikut :
1.      Tari sebagai upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual.
2.      Tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan
3.      Tari sebagai sarana pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
4.      Tari sebagai sarana pendidikan
tari yang digunakan untuk sarana pendidikan dengan mengajarkan di sekolah – sekolah formal.
Jika dilihat dari keempat fungsi tarian di atas, maka tari kecak memiliki fungsi sebagai sarana hiburan dan sarana pertunjukan.
D.    Perkembangan Tari Kecak di Bali
Tari Kecak di Bali terus mengalami perubahan dan perkembangan sejak tahun 1970-an. Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari segi cerita dan pementasan. Dari segi cerita pementasn tidak hanya berpatokan pada satu bagian cerita dari Ramayana tapi juga bagian lain dari cerita Ramayana.
Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa yang lain dari Bali mulai mengembangkan tari kecak sehingga seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar. Kegiatan-kegiatan seperti festival tari kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah maupun oleh sekolah seni yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak yang pernah dipentaskan dalam tari kecak tercatat pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu dipentaskan kkecak dengan mengambil cerita dari Mahabrata.
Namun rekor ini dipecahkan oleh pemerintah Kabupaten Tabanan yang menggelar tari Kecak kolosal yang melibatkan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006 di Tanah Lot, Tabanan, Bali.

Sumber :

http://tempat-wisata.net/fungsi-tari-kecak

http://artikelbudayaindonesia.blogspot.com/2012/11/tari-kecak-makna-dan-arti-tari-kecak.html

2 komentar: